Jumat, 26 Desember 2014

WAWASAN PENDIDIKAN ISLAM UNTUK GURU TPA

Hefni Zain

Pendahuluan
Secara umum Pendidikan Islam dirumuskan sebagai usaha yang sistimatis, terencana dan metodologis dalam  membimbing anak didik agar memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan dan sikap yang utama demi terbentuknya SDM yang berkwalitas untuk diarahkan mengikuti jalan Islami sebagai pandangan hidupnya guna memperoleh kebahagiaan hidup di  dunia dan di akherat (Asrof,1998:14).  Dengan demikian, proses pendidikan Islam sesungguhnya bukan  sekedar menyampaikan informasi keislaman, tetapi yang  lebih substansial adalah menyalakan himmah, semangat dan etos Islam dalam setiap jiwa peserta didik.
Pendidikan Islam sebagaimana rumusannya diatas memiliki beberapa prinsip yang membedakannya dengan pendidikan lainnya, antara lain : Prinsip tauhid, integrasi, keseimbangan, persamaan dan prinsip keutamaan. Sedangkan tujuan utama pendidikan Islam adalah untuk membentuk manusia beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, memiliki pengetahuan dan keterampilan, berkepribadian integratif, mandiri dan menyadari sepenuhnya peranan dan tanggung jawab dirinya di muka bumi ini sebagai abdulloh dan kholifatulloh melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan serta pengalaman agama Islam kepada peserta didik sebagai pedoman hidupnya sekaligus sebagai kontrol terhadap pola fikir dan pola laku dalam hidup keseharian mereka (Kemenag RI, 2007 : 8)
            Secara pragmatis, Pendidikan Islam adalah alat untuk mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi masa depannya, sedangkan masa depan selalu ditandai oleh berbagai perubahan yang sangat dinamis, kompetitif dan cepat terutama dibidang IPTEK sebagai konsekwensi logis dari perkembangan nalar manusia.  Karena itu pendidikan Islam mesti dirancang sedemikian rupa untuk mempersiapkan minimal dua hal, pertama mepersiapkan peserta didik memiliki kreativitas sehingga punya kemampuan beradaptasi dengan kemungkinan-kemungkinan masa depan, dan kedua mepersiapkan peserta didik memiliki kompetensi kognitif, afektif dan psikomotorik yang memadai sehingga ada jaminan yang jelas bagi mereka untuk tetap survive menghadapi kehidupan masa depannya (Nata, 2006 : 14).
Dengan pengembangan dua aspek diatas secara integral, diharapkan peserta didik memiliki SDM yang tidak saja siap pakai, tetapi juga siap hidup. Hal ini sejalan dengan pendapat  beberapa pakar psikolog yang menyebutkan bahwa IQ hanya menyumbangkan 20 % dalam kesuksesan seseorang, sementara  80 % nya adalah ditentukan oleh faktor CQ. Dan diantara instrumen dari CQ adalah mood management (manajemen suasana hati), sedangkan hati merupakan salah satu komponen sikap mental yang sangat besar pengaruhnya terhadap prilaku seseorang, pakar psikolog menyebutkan bila pengetahuan tinggi, keterampilan juga tinggi, tapi sikap mental rendah maka akan menghasilkan SDM yang rendah, sebaliknya bila pengetahuan dan keterampilan rendah  tapi sikap mental tinggi, maka akan menghasilkan SDM yang tinggi. 
Guru sebagai komponen utama pendidikan.
Sebagai sebuah sistem, pendidikan Islam mengandung berbagai komponen yang saling berkaitan satu sama lainnya. Komponen tersebut meliputi : tujuan, kurikulum, guru, strategi pembelajaran, sarana prasarana dan evaluasi. Dan faktor terpenting dalam mewujudkan tujuan pendidikan Islam adalah para guru yang sehari-harinya bekerja di lapangan, sebab betapapun bagusnya komponen lain yang ada, hasilnya sangat bergantung pada upaya yang dilakukan guru di dalam maupun di luar kelas. Karena itu optimal tidaknya pencapaian tujuan pendidikan Islam sejatinya sangat ditentukan oleh kompetensi para guru yang terlibat langsung dalam proses pendidikan (Zain, 2003 : 21)
Keberhasilan guru, khususnya dalam konteks pembelajaran dapat diukur dari dua segi, yakni segi proses dan segi produk. Dari segi proses, guru dapat disebut berhasil, apabila mampu melibatkan secara aktif sebagian besar siswanya dalam proses pembelajaran. Sedangkan dari segi produk, guru dikatakan berhasil apabila proses pembelajaran yang dilakukannya mampu mengembangakan kretifitas para siswa yang menyebabkan terjadinya perubahan perilaku pada sebagian besar siswa kearah yang lebih baik (Muhaimin, 2008 : 51)
Guru yang baik bukan saja yang menguasai materi pembelajaran dengan baik, tetapi juga mampu memahami karakter masing-masing peserta didiknya dan mampu menerapkan metode pembelajaran yang relevan (Barmawi dkk, 2004 : 3).  Al-Qur’an memberikan prinsip dasar mengenai metode mengajar yang baik, antara lain dalam Qs. 16 : 125  “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik pula. Dan Qs.3 : 115 “ Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah.Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Guru adalah orang yang mempunyai banyak ilmu, mau mengamalkan ilmunya dengan sungguh-sungguh, toleran terhadap siswa-siswinya dan menjadikan siswa-siswinya lebih baik dalam segala hal. Hakekat guru adalah orang yang senantiasa merasakan keberhasilan dan kegagalan anak didiknya sebagai keberhasilan dan kegagalan yang ia miliki dan rasakan sendiri. Karena itu seorang guru mesti mampu mengintegrasikan penguasaan meteri dan metode, teori dan praktek, unsur seni, ilmu, teknologi dan skill  bagi peserta didiknya dalam proses belajar mengajar. ( Thoifuri, 2007 : 7)
Mengingat posisi guru sangat strategis dalam proses pembentukan tingkah laku, kepribadian, pengetahuan, kecakapan dan keterampilan peserta didik, maka kledudukan guru dalam kehidupan masyarakat  ditempatkan dalam posisi terhormat, hal ini menuntut para guru untuk lebih serius meningkatkan kompetensi, dedekasi dan keteladanan dirinya, sehingga tetap layak digugu dan ditiru sebagai teladan tanpa tanda jasa.
Diantara karakteristik yang lazim dimiliki seorang  guru  antara lain adalah : (1) Pandai dan mempunyai wawasan luas, (2) Keilmuannya semakin hari semakin meningkat (3) Meyakini bahwa yang disampaikan adalah sesuatau yang benar dan bermanfaat (4) Senantiasa berfikir objektif dalam menghadapi dan menyelesaikan setiap masalah (5) Memiliki dedekasi, motivasi dan loyalitas (6) Bertanggung jawab terhadap kwalitas dan kepribadian moral (7) Mampu merubah sikap siswa kepada yang lebih baik  (8) Menjauhkan diri dari bentuk perbuatan tercela dan (9) Kaya inovasi, kreasi dan inisiatif.
Dalam UU No. 14 tahun 2005 disebutkan bahwa kompetensi guru dapat diklasifikasikan menjadi empat macam, yakni kompetensi personal, kompetensi profesional, kompetensi sosial dan kompetensi manajerial.
 Kompetensi personal adalah berkaitan dengan aspek karakteristik dan kepribadian seorang guru sebagai figur yang dapat digugu dan ditiru teruatama oleh para siswanya. Disebutkan dalam UU No. 14 tahun 2005 ”bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukannya sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya”.
Komptensi profesional adalah berkaitan dengan aspek keahlian, kapabilitas dan kredebelitas seseorang sebagai guru. Dalam konteks ini tugas guru meliputi : tugas mendidik, mengajar dan melatih, karena itu ia dituntut menguasai materi pembelajaran dengan baik, menguasai berbagai macam strategi dan metode pembelajaran dengan baik dan mampu menerapkannya secara variatif, menguasai berbagai macam media pembelajaran dengan baik, serta trampil mengelola kelas
Sementara kompetensi sosial adalah berkaitan dengan tugas dirinya yang tidak hanya terbatas di sekolah, akan tetapi juga sebagai anggota masyarakat, Dalam kompetensi ini guru berkewajiban terlibat secara aktif dalam proses pencerahan dan pembebasan masyarakat, serta ikut menyelesaikan aneka ragam permasalahan yang dihadapi masyarakat khusnya menyangkut problem kebodohan dan keterbelakangan. Intinya ditengah-tengah masyarakat, seorang guru berkewajiban memberi contoh dan teladan yang baik terhadap masyarakat sekitarnya yang menerapkan ing ngarso sung tuludo, ing madya mangun karso dan tut wuri handayani.  
Sedangkan kompetensi managerial adalah berkaitan dengan kemampaun guru dalam menguasai manajemen pendidikan. Selama ini kebanyakan orang mempersepsi  tugas dan kewajiban guru hanya terbatas pada mendidik dan mengajar, padahal agar kedua tugas tersebut dapat dicapai secara optimal, seorang guru harus melibatkan diri dalam masalah manajemen, dalam konteks ini tenaga pendidik atau guru juga berperan sebagai manajer.
Catatan Penutup
Tidak mudah menjadi guru TPQ, sebab yang dihadapi adalah para bocah yang berada pada fase paling sensitif yang sekaligus merupakan fese emas perkembangannya. Sedikit saja terdapat kekeliruan pada fase ini maka akan fatal akibatnya pada perkembangan anak di fase berikutnya. Fase ini merupakan titik strategis dalam proses pembentukan karakter dan kepribadian anak dimasa selanjutnya. Ia merupakan babak awal dari episode kehidupan anak yang terus bersambung dan dipastikan berpengaruh besar terhadap jalan cerita seorang anak pada episode berikutnya. Tugas guru pada pendidikan yang semacam ini adalah mengoptimalkan fase emas perkembangan anak menuju kecerdasan integral.
Dalam konteks ini anak-anak harus difahami sebagai anak-anak dan bukan orang dewasa dalam ukuran mini, karena itu pendidikan pada anak-anak harus disesuaikan dengan perkembangan mereka, baik menyangkut materi maupun metode mengajarnya.  Dunia anak adalah dunia bermain, karena itu seringkali mereka lebih mudah mendapatkan pelajaran tentang sesuatu yang berharga melalui permainan yang menyenangkan  ketimbang uraian ilmiyah yang panjang dan berbelit.

Ini penting diperhatikan oleh guru TKA dan TPQ, karena pemilihan metode pembelajaran yang tidak relevan sering menyebabkan kegagalan proses belajar mengajar secara umum. Intinya proses pendidikan pada fase ini harus  betul-betul relevan dengan tingkat psikologis anak sehingga berdampak fital bukan malah fatal dalam menyiapkan generasi Qur’ani menuju masa depan gemilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar